TEGALBREBES.COM (Brebes): Sepertinya sudah tidak asing lagi bagi jajaran pengurus di tubuh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, setiap menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), tidak lepas dari kekisruhan yang justru dilakukan oleh kader-kader partai dibawah pimpinan H. Indra Kusuma S.Sos itu.
Menyikapi berbagai tuduhan yang dilakukan oleh para kader dengan mengatasnamakan pengurus dari tingkatan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes yang mantan Bupati Brebes, H. Indra Kusuma, S.Sos memberikan jawaban secara blak-blakan atas berbagai tuduhan mereka yang dianggap sudah tidak pantas lagi menjadi orang nomor satu di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes.
"Saya sebenarnya sangat menyayangkan dengan adanya berbagai tuduhan yang dilakukan oleh para kader dengan mengatasnamakan pengurus dari tingkatan PAC. Kita tahu bahwa Pilkada Brebes sudah cukup dekat, kalau ini dibiarkan saja, bisa-bisa partai kita bisa tergoyahkan," ujar Indra Kusuma saat menggelar pertemuan dengan 17 PAC PDI Perjuangan di salah satu rumah makan di Brebes, Kamis 19 Mei 2016.
Menurut Indra, tuduhan yang dilakukan oleh mereka, seperti yang disampaikan oleh saudara Imam Santoso alias Imam Dowoh, adalah tidak bertanggung jawab. Apalagi dengan mengundang para kader yang mengatasnamakan PAC-PAC, bahkan melibatkan media massa.
"Jelas, itu sudah keluar dari jalur kepartaian. Dia menyebut saya otoriter adalah pernyataan yang seolah-olah fitnah. Jadi, itu tidak benar sama sekali," tutur Indra.
Kemudian, kata Indra, mengenai tuduhan dirinya yang disebut melakukan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di kepartaian, itu merupakan bentuk pencemaran nama baik terhadap dirinya.
"Yang namanya KKN, itu biasa terjadi di birokrasi pemerintahan. Misalnya saya seorang pejabat di pemerintahan, lalu dengan sewenang-wenang memasukan anak-anak atau keluarga supaya bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) semuanya. Itu baru bisa disebut KKN.
Tapi, ini saya beserta keluarga sudah sama-sama berjuang, bahkan rela membiayainya untuk membesarkan partai. Lalu, apakah Imam Dowoh ini pernah ngasih uang ke saya untuk membesar partai?. Tidak. Malah mungkin sudah dua hektar tanah saya mengurus untuk kepentingan saudara Imam Dowoh ini," ungkap Indra.
Indra menjelaskan, bahwa keluarganya termasuk anak-anaknya ikut andil di jajaran pengurus partainya, sejatinya sudah semenjak dirinya menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, bukan baru kemarin-kemarin.
Selanjutnya mengenai adanya pergantian atau pergeseran di Fraksi PDI Perjuangan DPRD Brebes, kata Indra, hal itu sudah berdasarkan musyawarah mufakat di jajaran pengurus partai.
"Masa jabatan di Fraksi diisi oleh orang-orang itu saja, kan tidak. Dengan demikian, harus ada penyegaran," terang Indra.
Kemudian, lanjut Indra, mengenai turunnya perolehan suara kursi bagi PDI Perjuangan, hal itu dikarenakan suara dari tingkat pusat sendiri jumlahnya menurun, sehingga bisa mempengaruhi perolehan suara di tingkat daerah-daerah.
"Tapi memang ada satu atau daerah lain, yang suaranya bisa stabil, bahkan meningkat. Itu ya, karena menurut saya dipegang oleh orang-orang atau kader yang berduit banyak. Misalnya saja, pada saat Pemilu Legislatif kemarin, mereka rata-rata yang menjadi anggota dewan menghabiskan uang banyak. Seperti Pak Saryono, salah satunya yang sekarang menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Brebes, saya tanya itu habis Rp 1 milyar dengan memperoleh sebanyak dukungan 5000 suara. Apalagi yang tidak punya uang banyak, bagaimana bisa menjadi anggota dewan, bahkan membesarkan partai," tutur Indra.
Meski begitu, pihaknya tidak akan memberikan sanksi kepada mereka, sebelum menelusuri terlebih dahulu, untuk mengetahui siapakah sebenarnya aktor dibalik kekisruhan ini.
"Setelah itu, baru nanti akan saya usulkan, apakah mereka akan dikenakan sanksi tegas atau apapun bentuknya," tandas Indra.
Seperti diberitakan, Seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan mosi tidak percaya atas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, H Indra Kusuma.
Mosi tidak percaya itu dilalukan saat pertemuan seluruh pengurus PAC dari 17 kecamatan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, H Prakosa di salah satu rumah makan di Kecamatan Bumiayu, Minggu 15 Mei 2016.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Brebes Bidang Inormasi dan Komunikasi (Infokom), Imam Santoso mengatakan, seluruh PAC telah membuat surat ketidakpercayaan kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Brebes, H Indra Kusuma. PAC juga meminta kepada DPP untuk menonaktifkan Ketua DPC saat ini. [pn]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes