TEGALBREBES.COM (Brebes) - Forum Masyarakat Madani (FMM) Peduli Kesehatan Ibu dan Anak Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan pemantauan (monitoring) terhadap pelayanan gawat darurat Ibu dan bayi baru lahir di RSUD Brebes.
Kegiatan pemantauan itu dilakukan melalui tiga sesi, dengan metode Forum Group Discussion. Sesi pertama dilakukan di internal FMM, kemudian sesi kedua di internal manajemen RSUD dan sesi ketiga, yakni rekomendasi kesepakatan bersama FMM dan manajemen RSUD Brebes. Kegiatan monitoring tersebut meliputi waktu, petugas kesehatan, kenyamanan, birokrasi dan pembiayaan.
Rumono Aswad selaku bidang advokasi, mengatakan kegiatan monitoring terhadap pelayanan di RSUD Brebes itu dilatarbelakangi oleh keluhan beberapa warga terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak yang kurang maksimal.
“Pertemuan dengan menejemen RSUD Brebes ini, menghasilkan beberapa kesepakatan bersama,” ujar Rumono Aswad, Senin 01 Februari 2016.
Kesepakatan yang pertama, kata Rumono, Pemerintah Daerah mengusahakan penambahan tenaga kesehatan komprehensif dari bidan, perawat, dokter umum, dan Dokter Spesialis Kebidanan.
Kedua, adanya jaminan kesehatan ibu hamil melalui BPJS dicover Pemerintah Daerah untuk membiayai pasien hamil yang tidak mampu, termasuk bayi di dalam kandungan. Ketiga, RSUD menyediakan ruang tunggu yang nyaman untuk calon pembesuk RSUD.
Kesepakatan yang keempat, yaitu RSUD siap menambahkan jumlah cleaning service dan Satpam guna menertibkan pengunjung. Dan terakhir atau kelima adalah tersedianya dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis anak yang standby di RS selama 24 jam, dan tidak on call.
Dia menambahkan, anggota Komisi IV DPRD Brebes yang membidangi perlu bertindak. Sepatutnya fungsi pengawasan terhadap pelayanan pemerintah perlu ditingkatkan.
“Harus ada evaluasi. Apakah rumah sakit dan Puskesmas kita sudah memenuhi kriteria standart atau belum,” ucapnya.
Dengan optimalnya pelayanan fasilitas kesehatan, lanjut dia, secara otomatis akan menimbulkan rasa kepercayaan oleh pengguna layanan dalam hal ini masyarakat.
Rumono berharap pelayanan fasilitas kesehatan Ibu dan Bayi di Kabupaten Brebes menjadi lebih baik lagi. Ia menuturkan FMM di tahun 2016 ini, berencana akan melakukan monitoring pelayanan di tingkat puskesmas sebanyak 10 lokasi, dan tingkat rumah sakit dua lokasi serta memperkuat peran masyarakat di kecamatan dan desa melalui jejaring di bawahnya.
Terkait hal itu, Wakil Direktur RSUD Brebes, dr Khaerudin Bakhri MH. Kes menyampaikan bahwa monitoring pelayanan yang dilakukan FMM ini adalah bentuk partisipasi masyarakat peduli terhadap majunya kesehatan di Kabupaten Brebes.
Semenetara, dengan sikap terbukanya RSUD adalah bentuk akuntabilitas pelayanan publik terhadap masyarakat luas. Tentu saja hal itu bertujuan membangun demi perbaikan kedepannya.
“Selama ini, kami dari manajemen sudah membuat inovasi perbaikan, diantaranya meningkatkan capacity building SDM tenaga kesehatan melalui pelatihan- pelatihan. Disisi lain, melalui penerapan 3 S (salam, senyum, sapa) di lingkungan RSUD. Begitu juga dengan perbaikan infrastruktur bangunan ruangan yang menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak,” pungkasnya. [pn]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes