BREBES – Domba Sakub, domba khas Brebes memiliki postur bongsor. Bahkan bobotnya mencapai 1 kwintal lebih. Domba lazimnya memiliki bobot hidup 60 sampai 70 kg.
Domba ini, sekarang sedang dibudidayakan di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes. Desa ini berada di dataran tinggi kaki Gunung Slamet. Tepatnya berada di dekat Agrowisata Kaligua.
Hewan ternak ini dapat tumbuh maksimal di dataran tinggi. Untuk itulah, banyak warga di Desa Pandansari yang memiliki peternakan domba Sakub.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, drh. Ismu Subroto menjelaskan, varietas domba ini memiliki keunggulan bertubuh bongsor dibanding domba lainnya.
Jika domba pada umumnya memiliki bobot hidup 60 sampai 70 kilo per ekor, domba Sakub ini bisa mencapai 90 sampai 100 kg lebih per ekor.
“Domba ini memang tergolong super. Bobotnya bisa mencapai 100 kilo lebih. Bahkan cempe (anakan) umur 2 bulan bisa memiliki bobot 26 kg,” ungkap Ismu, Rabu 6 Juli 2022.
Ismu meneruskan, domba ini bisa tumbuh bongsor dan sehat karena diberikan pakan yang sehat. Pakan yang diberi berupa rumput dan pakan organik lain.
Warga Desa Pandansari mulai mengenal domba Sakub sejak 1980. Domba ini merupakan hasil persilangan domba jenis texel, sulfok, merino dan domba lokal. Karena keunggulannya itu, sekarang domba jenis ini sedang gencar dibudidayakan.
Beberapa contoh domba Sakub yang memiliki bobot sekitar 100 kg adalah milik Pandu (22). Domba yang diberi nama Samson memiliki bobot mencapai 100 kg lebih.
“Kalau domba pada umumnya hanya 60 – 70 kg, tapi domba milik Pandu bobotnya 96 kg dan 120 kg,” tandasnya.
Di samping bongsor, nilai jual domba ini cukup menjanjikan. Domba Sakub siap potong dibandrol Rp.70 ribu sampai Rp.90 ribu per kilo hidup. Harga ini tergantung ada tidaknya tanduk pada kepala domba. (*MQ)
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes