BREBES – Aparat melakukan antisipasi usai kasus konvoi kelompok Khilafatul Muslimin di Brebes beberapa waktu lalu. Jajaran TNI mengumpulkan ratusan warga di Markas Kodim 0713 Brebes Rabu (8/6/2022) untuk memberikan pembinaan.
Dandim Brebes Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan, berharap, melalui pembinaan dapat meningkatkan koordinasi antara Kodim dengan komponen masyarakat untuk mencegah potensi konflik. Termasuk menangkal aktivitas radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Ia juga meminta agar seluruh komponen masyarakat tidak mudah terprovokasi.
“Kami mendorong desa-desa dan kelurahan di Brebes untuk segera merealisasikan kampung pancasila, lebih mengaktifkan Siskamling, dan jogo tonggo, sebagai alarm pertama bagi warga lainnya. Upaya itu minimal jelas akan membatasi ruang lingkup gerakan terlarang,” kata dia.
“Kampung Pancasila bertujuan untuk menumbuhkan kembali kecintaan kepada NKRI, juga lebih menguatkan kembali rasa toleransi antar umat beragama, serta semangat gotong-royong sebagai sesama warga bangsa,” tambahnya.
Hadir dalam kesempatan itu Asisten Intelijen (Asintel) Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Katim Sijtelad Letkol Cpl. Heri Mulyadi upaya pencegahan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan juga seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab moral. Maka, upaya strategis adalah dengan pencegahan konflik sehingga stabilitas keamanan dapat terjaga kondusifitasnya.
“Jadi kegiatan Binkom (Pembinaan Komunikasi) cegah konflik sosial di wilayah Kodim Brebes merupakan salah satu upaya preventif melalui metode ceramah dan tanya jawab,” imbuhnya.
Ia meminta agar segenap komponen bangsa selalu bekerjasama dalam menjaga persatuan dan kesatuan, dan lapor cepat kepada pihak terkait, jika muncul potensi konflik di sekitar tempat tinggal agar upaya preventif dapat segera dilakukan guna menghindari kerugian.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Brebes, Mochamad Sodiq mengatakan, keamanan dan ketertiban di wilayah Brebes masih kondusif. Dia mencontohkan, respons dari segenap elemen di Brebes yang dengan tegas menolak eksistensi kelompok Khilafatul Muslimin Indonesia.
Termasuk, kata dia, upaya pelaporan hukum terkait aksi pawai sepeda motor kelompok Khilafatul Muslimin Indonesia di Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari sepekan yang lalu. Sehingga, kini para tokohnya di Brebes sudah ditangkap pihak kepolisian.
“Aksi seperti ini jelas sangat berbahaya dan meresahkan masyarakat karena akan memicu perpecahan atau konflik sosial, ini harus cepat kita antisipasi bersama,” beber dia.
Menurutnya, kelompok radikal harus ditolak. Sebab, mereka ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah. “Padahal kita ketahui bersama bahwa ideologi Pancasila, perumusannya dulu juga melibatkan para tokoh lintas agama,” ujarnya. (*)
Sumber PP
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes