BREBES – Bencana banjir rob yang terjadi di pesisir Kabupaten Brebes masih terjadi hingga siang ini, Selasa (24/5/2022). Kondisi terparah terjadi di wilayah pesisir di Kecamatan Brebes dan Kecamatan Losari.
Informasi yang diterima menyebutkan, banjir rob hingga siang ini masih menerjang ribuan rumah di 10 desa di sejumlah kecamatan. Bahkan, ribuan hektare tambak milik warga di Pantura Brebes masih dikepung rob.
Untuk di Kecamatan Brebes, desa yang terdampak yakni Randusanga Kulon, Kaliwlingi, dan Desa Randusanga Wetan. Untuk wilayah Kecamatan Losari dampak terparah di wilayah Desa Prapag Kidul, Desa Karangdempel dan Desa Prapag Lor.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Wanasari dampak terparah di Desa Sawojajar. Di wilayah Kecamatan Bulakamba yang terdampak di Desa Pulogading. Kemudian di Kecamatan Tanjung yang terdampak di wilayah Desa Krakahan dan Desa Pangaradan.
Kabid Perikanan dan Tangkap Dinas Perikanan Brebes, Iskandar Agung, mengatakan rob yang terjari di Kabupaten Brebes runtutannya sama dengan yang terjadi di wilayah lain.
“Wilayah yang terdampak banjir rob ini memang langganan rutin terjadi banjir rob. Di antaranya, Desa Randusanga Wetan, Randusanga Kulon di wilayah Kecamatan Brebes. Desa Karangdempel, Prapag Kidul, Prapag Lor di wilayah Kecamatan Losari. Di desa itu yang sering terjadi banjir rob dan masuk ke pemukiman warga,” kata Iskandar.
Ia menambahkan, sesuai jaringan komunikasi dengan Stasiun Maritim di Semarang, beberapa hari terakhir ini rawan terjari banjir rob di sejumlah wilayah. Selain itu, setiap tahunnya yakni di Mei dan Juni rawan terjadi rob besar.
“Kalau berkaca setiap tahunnya, memang bulan-bulan ini rawan terjadi rob besar. Cuma ternyata kan kondisi di luar bulan-bulan sekarang sudah terjadi banjir rob. Tapi kalau jadwal rutin tiap tahunnya banjir rob sering terjadi di bulan-bulan ini,” ungkapnya.
Sedangkan upaya pencegahan banjir rob, lanjut dia, Pemkab sudah banyak upaya yang dilakukan seperti penanaman mangrove secara serentak dan pembuatan tanggul. Namun, kata dia, bencana ini datang dari alam dan sangat luas.
“Jadi penanganannya harus besar dan membutuhkan anggaran yang banyak. Kita mendorong untuk membangun tanggul tepi agar dapat meminimalisir banjir rob masuk ke pemukiman warga,” katanya.
Selain itu, kata dia, untuk meminimalisir kerugian, pihaknya mengimbau kepada pemilik tambak yang masuk masa panen bisa segera dipanen. “Hal ini agar terhindar dari bencana banjir rob itu,” pungkasnya. (*)
Sumber PP
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes