Komisi III Beberkan Penyebab Banjir di Lebaksiu, Ini Faktanya - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Komisi III Beberkan Penyebab Banjir di Lebaksiu, Ini Faktanya


LEBAKSIU - Sabtu (5/2) sore, sebagian wilayah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal kebanjiran. Banjir itu sempat merendam Jalur Tegal-Purwokerto di Desa Yamansari.

Ternyata limpasan air menerjang, karena pintu air di Sungai Gung rusak. Kerusakan itu dibenarkan Wakil Ketua Komisi III DPRD, M. Khuzaeni, Rabu (8/2).

Politisi muda Partai Golkar itu membeberkan detil penyebab banjir. Khuzaeni menyebut pintu air Bangunan Gung IV rusak.

Bangunan itu ada di Desa Lebaksiu Kidul. Akibatnya, air sungai dari Desa Danawarih juga merendam rumah-rumah warga.

Padahal, saat pintu air bisa dibuka, air bisa dialihkan ke Sungai Gung. "Inilah yang mengakibatkan Desa Yamansari banjir. Ditambah pintu air di Sari Petojo juga rusak."

Agar banjir tidak terulang, pintu air Bangunan Gung IV harus segera diperbaiki. Sehingga, ungkap Khuzaeni, aliran sungai dari Danawarih bisa dibagi di pintu air tersebut.

Dengan begitu, banjir di Desa Yamansari dapat diantisipasi. Politikus yang akrab disapa Jeni itu berharap, PSDA juga melakukan normalisasi di pintu air Bangunan Gung VI.

Selain rusak, alur pintu air juga terkendala sedimentasi. "PSDA harus segera memperbaiki pintu air ini. Kalau tidak, warga Desa Yamansari akan kebanjiran terus."

Namun Kabid SDA DPUPR Kabupaten Tegal, Sudarso, mengatakan pintu air Bangunan Gung IV tidak rusak. Bahkan, Bangunan Gung V dan VI juga masih berfungsi.


Banjir yang sempat menerjang Desa Yamansari, menurut Sudarso, bukan karena pintu air rusak. Tapi imbas debit air hujan yang tinggi.

Berdasarkan data BMKG, curah hujan di wilayah Lebaksiu mencapai 136 milimeter. Sedangkan di Desa Danawarih Kecamatan Balapulang 121 milimeter.

"Curah hujan yang tinggi inilah yang menyebabkan air sungai meluap. Luapan itu yang menggenangi rumah penduduk dan sejumlah ruas jalan," jawabnya.

Diungkapkan Sudarso, kepastian tidak rusaknya pintu air setelah dia berkoordinasi dengan PSDA. Cuma sulit dibuka dan ditutup saat limpasan air tinggi menekan pintu air.

Dibeberkannya lagi, curah hujan normal di wilayah itu antara 50-100 milimeter. Bila melebihi, limpasan air sangat tinggi dan menimbulkan banjir.


Namun Sudarso tak menampik, sungai-sungai di Kabupaten Tegal banyak yang dangkal akibat sedimentasi. Utamanya sungai yang jadi kewenangan PSDA Pemali-Comal.

Satu-satunya solusi, sungai-sungai tadi segera dinormalisasi. Termasuk aliran di pintu air Bangunan Gung IV.

Sumber https://radartegal.com/komisi-iii-beberkan-penyebab-banjir-di-lebaksiu-ini-faktanya.28094.html

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


Post a Comment