Hari Jadi ke-344 Kabupaten Brebes: Nata Kota Mbangun Desa - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Hari Jadi ke-344 Kabupaten Brebes: Nata Kota Mbangun Desa


Kabupaten Brebes pada 18 Januari 2022 berusia 344 tahun. Tema yang diusung yakni Kabupaten Brebes Tangguh dan Gemilang. Tangguh dalam menghadapi segala persoalan, termasuk pandemi Covid-19, dan gemilang dalam mencapai cita-cita membangun daerah. Namun kiranya adalah di Hari Jadi yang ke 344 ini, nata kota dan mbangun desa masih cukup relevan untuk disampaikan. Karena memang jati diri sebuh kabupaten terletak pada ibukota kabupaten dan juga desa-desa yang mengelilinginya.

Kota Brebes yang menjadi ibukota Kabupaten Brebes perlu ditata lebih apik lagi, mengingat sebagai ikon kabupaten harus lebih cantik dibandingkan dengan kota-kota kecamatan. Beberapa wajah kota yang perlu ditata yakni alun-alun, jalan-jalan protokol, taman-taman kota, hingga pusat perbelanjaan dan pasar tradisional, serta sarana penunjang perkotaan lainnya. Kotanya yang bersih, hijau, aman dan sehat, akan menjadi tujuan para pelancong.

Dengan menata kota, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Kabupaten Brebes. Di mana setiap masyarakat yang melintasi Kota Brebes akan terkesima dan kangen untuk kembali lagi. Bukan hanya sekadar membeli oleh-oleh telur asin atau bawang merah saja, tetapi juga terkenang dengan keindahan kotanya. Paling tidak mereka bisa selfie di Kota Brebes dan kemudian dipamerkan di medsos. Jika itu terjadi, maka kunjungan masyarakat ke Kota Brebes akan semakin ramai.


Membangun kota memang membutuhkan anggaran yang besar. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar membutuhkan penanganan yang merata dan berimbang, tidak hanya di kota saja. Berbeda dengan kota sebelah, yang rela merogoh kocek puluhan bahkan hingga ratusan miliar untuk membangun dan mempercantik kotanya. Tidak usah iri atau membandingkan dengan kota sebelah. Yang harus dilakukan yakni niat untuk membangun dan menata Kota Brebes, paling tidak secara bertahap.

Harus diakui, selama pemerintahan Idza-Narjo selama hampir 10 tahun ini atau dua periode pemerintahan ini sudah banyak dilakukan pembangunan. Namun belum maksimal dan belum berkseinambungan. Sehingga belum mampu mengubah wajah Kota Brebes yang Berhias tersebut. Alun-alun sebagai pusat kota sudah pernah direvitalisasi. Stadion Karang Birahi sudah dibangun megah, Taman Juang yang berisi sejarah perjuangan bangsa, khususnya Brebes juga sudah dibangun. Rumah sakit juga menjadi salah satu bangunan tertinggi di Kota Brebes juga sudah jadi. Kantor Bupati dan Setda juga dalam proses pembangunan. Nilainya pun ratusan miliar.

Nah ke depan, dengan hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah sekarang ini, tinggal dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang. Kalau melihat periode pemerintahan bupati dan wakil bupati, itu bisa digagas selama lima tahun pemerintahannya. Siapa pun bupati dan wakil bupati Brebes yang akan datang. Tinggal sedikit memoles dan mempercantik wajah kota dan saran infrastruktur, khususnya jalan-jalan protokol. Jalan diperlebar, trotoar di percantik dengan keramik atau bahan lain yang indah dan kuat, serta tidak ada sampah yang berserakan.

Apalagi sekarang ini Jalingkut sudah dioperasikan. Sehingga kendaraan besar tidak yang masuk ke dalam kota. Sehingga untuk menantanya lebih mudah. Jangan sampai ketika Jalingkut beroperasi dan jalan tol yang mulus, justru menjadikan Kota Brebes menjadi kota yang mati. Kendaraan lewat pun tidak ada, lebih baik lewat tol atau jalingkut yang tak bayar. Lha buat apa mampir Brebes, kalau tak ada yang menarik dan menjadi kenangan? Justru dengan beroperasinya jalan tol dan jalingkut, merupakan kesempatan besar untuk nata kota.

Selanjutnya mbangun desa. Kabupaten Brebes yang membentang dari pantai hingga puncak gunung, tentu memiliki potensi alam yang luar biasa. Ditambah anggaran yang berasl, mulai dari alokasid ana desa, dana desa dan pendapatan lainnya, maka tidak ada lagi desa yang tidak bisa membangun. Dana yang besar tersebut merupakan kesempatan besar bagi pemerintah desa, dengan bimbingan dari pemerintah kabupaten untuk membangund esa. Bukan membangun kekayaan bagi sang akdes atau perangkatnya saja. Bukan bula menjadi ajang bancakan, yang berujung pada hotel prodeo.

Mbangun desa mulai dari infrastruktur hingga SDM di desanya masing-masing. Sebenarnya membangun desa sudah cukup ideal. Mulai dari adanya pendamping desa, yang secar pendidikan semuanya sarjana, hingga adanya Badan Permberdayaan Masyarakat Desa, yang bertugas membimbing desa untuk membangun dengan baik. Tentu dengan potensi dan kemapuan yang ada, masing-masing desa bisa membangun.

Beberapa program pembangunan desa yang sudah digagas Pemkab Brebes sendiri sudah sangat luar biasa, bahkan menjadi rujukan daerah lain untuk menirunya. Seperti Gerakan Kembali ke Sekolah, pemanfaatan teknologi dengan adanya Sistem Informasi Desa, program peningkatan SDM desa yang digelar setiap tahun, serta program lainnya yang luar biasa. Semuanya sudah teranggarkan melalui ADD, Dana Desa dan dana perimbangan lainnya, tinggal perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya yang perlu dipercanggih.

Nata kota dan mbangun desa ini, tentu bisa digagas oleh siapa pun pejabat atau bupati dan wakil yang terpilih dalam Pilkada yang digelar secara rutin. Itulah mengapa rakyat diberi hak untuk memilih pemimpinnya secara langsung. Agar mereka yang dipilih itu memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk nata kota dan mbangun desa. Kalau berhasil, maka bisa dipilih kembali untuk lima tahun ke depan. Kalau galal, maka pilih lainnya yang dianggap mampu. Dengan demikian, tujuan Hari Jadi ke 344 tahun ini, yakni Kabupaten Brebes yang tangguh dan gemilang bisa terwujud. Akhirnya, Selamat Hari Jadi Kabupaten Brebes yang ke-344 tahun. (*)

Sumber https://panturapost.com/refleksi-hari-jadi-ke-344-kabupaten-brebes-nata-kota-mbangun-desa/

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


Posting Komentar