TEGALBREBES.COM (Brebes): Seseorang atau lembaga apapun, tidak elok kalau berusaha membuat pemberitaan di media dengan cara-cara transaksional. Karena berita yang di unggah atas dasar transaksional dengan redaksi, akan menjadi bumerang yang menandakan lemahnya semangat membangun.
Pemerintah Kabupaten atau Forkompimda, harus mampu menjalin sinergi dengan ide-ide kreatif yang menjadikan wartawan memburu berita dari seorang pemimpin daerah, bukan dengan transaksional.
Demikian disampaikan Dosen Jurnalistik UIN Syarif Hidatullah Jakarta, Drs Helmi Hidayat MA saat menyampaikan materi pada Forum Silaturakhim Kehumasan yang digelar Bagian Humas dan Protokol Setda Brebes, di Grand Dian Hotel, jalan jenderal Sudirman, kemarin malam.
Menjalin kerja dengan media, lanjutnya, hindari dengan trik-trik transaksional. “Tolong, jangan dimuat peristiwa ini ya, nanti saya ganti ongkos cetaknya dech. Tidak bisa dengan cara-cara seperti itu,” kata Helmi yang juga mantan wartawan itu.
Membikin pemberitaan yang menguntungkan, kata Helmi, tidak harus berhubungan langsung dengan pihak redaksi. Tetapi cukup dengan merangkul wartawan dengan suasana keakraban seperti teman atau kekasih. Teman yang baik akan menginfokan kebaikan, begitupun ketika terjadi penyimpangan, akan ditegurnya namun dengan cara-cara yang tidak menyakitkan.
“Hubungan yang harmonis, akrab, sinergi akan lebih menguntungkan ketimbang harus berbuat transaksional yang nyata-nyata tidak elok,” kata Helmi.
Meskipun demikian, di lapangan pasti ada wartawan ‘nakal’ yang pada dasarnya ingin mempertahankan idealisme pribadinya atau sekadar ‘cari perhatian’. Sehingga sering membuat gerah para pejabat. Bila menemukan hal yang demikian, biarkan saja mereka berkoar di medianya.
“Nah, kalau pas dia memberitakan tidak sesuai dengan fakta dan data, kita harus mengadukan dia ke ranah hukum,” ujar Helmi memberi kiat.
Namun, lanjutnya, mengajukan gugatan ke ranah hukum adalah Bom terakhir agar dia tidak semena-mena, biar kapok. Tapi yang jelas, jalan kekeluargaan adalah langkah terbaik sebelum menempuh gugatan hukum.
Gugatan, tentu akan berimplikasi tidak hanya pada wartawan itu sendiri tetapi juga pada medianya. “Kalau memang membandel, harus kita gugat diatas kekayaan media yang dimilikinya, sehingga akan gulung tikar,” tandasnya.
Sementara Kepala Biro Humas Setda Provinsi Jawa Tengah, Drs Sinoeng Nugroho Rachmadi MM menjelaskan tentang Kinerja Humas Provinsi.
Menurutnya, Gubernur Ganjar Pranowo telah meletakan dasar kekeluargaan dengan para wartawan. Dirinya juga telah menggandeng outsourching dalam berbagai pembuatan iklan layanan masyarakat. Sehingga hasilnya bisa maksimal dengan penilaian dan control dari pihak humas sendiri.
Termasuk dalam pembuatan tema kegiatan dalam spanduk, baliho dan lain-lain dengan menggunakan penghematan kata. Hal ini menyangkut keamanan pengendara, kesan yang nendhang dan estetik.
Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan redaksi dari berbagai media cetak, elektronik dan online di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Idza mengaku sangat terbantu dengan pemberitaan yang telah dibuat oleh para wartawan di Brebes, sehingga bisa meningkatkan dinamika pembangunan. Termasuk dengan lapang dada menerima kritik dari wartawan, karena dengan kritik yang terbangun, akan menjadikan dirinya menjadi bertambah pengalaman untuk menata pembangunan selanjutnya.
”Saya tidak alergi kritik, justru dengan kritikan dari media akan membangkitkan semangat saya untuk bekerja lebih gigih,” ujarnya.
Dalam Forum Silaturakhim kehumasan dihadiri Sekda Brebes Emastoni Ezam, Kapolres Brebes Harryo Sugihartono, Dandim 0713/Brebes Efdal Nazra, Ketua Pengadilan Negeri Yoserizal, anggota DPRD Brebes Hj Siti Mazkiyah. Hermanto, para pemimpin redaksi media cetak, elektronik dan online di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kabag Humas dan Protokol Serda Brebes Yuta Sugihyarti, para Kepala SKPD dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan juga diserahkan hadiah lomba foto dan penyerahan kenang-kenangan kepada staf Humas protokol yang beralih tugas. Sementara Maestro Budaya Pantura Atmo Tan Sidik membacakan puisi Brebesan Jarene Wartawan, yang sekaligus sebagai moderator acara tersebut.
Ditempat yang sama, pagi harinya juga telah digelar Forum Studi Media dan Seleksi Wartawan yang diikuti 120 wartawan media cetak, elektronik, dan online yang meliput di wilayah Kabupaten Brebes.
Kasubag Humas Setda Brebes, Lusiana Indira Isni menyampaikan, seleksi wartawan dikandung maksud untuk menjalin kemitraan antara wartawan dan Pemkab Brebes. Karena ditengarai banyak wartawan yang cuma bermodalkan Id Card, sementara tidak melaksanakan fungsinya sebagai wartawan.
“Kami mau bermitra, tetapi dengan yang benar-benar wartawan, bukan abal-abal,” pungkasnya. [pn]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes