TEGAL – Puluhan pendaki Gunung Slamet (4.328 mdpl) berhasil sampai puncak dengan cuaca extrem, Minggu (5/2/2023). Mereka diterjang badai dan kabut pada pukul 06.30 WIB saat menuju puncak tertinggi Jawa Tengah tersebut.
Terlihat para pendaki mengenakan jas hujan berbagai warna duduk. Ada pula yang berdiri sembari menahan badai yang menghantam. Terdengar gemuruh angin yang kencang dan kabut yang gelap di jalur tersebut.
Salah satu porter Gunung Slamet Kabupaten Tegal Airul mengatakan, badai terjadi itu sejak 03.00 WIB, saat para pendaki masih di pos 4. “Namun badai ini tidak diiringi dengan hujan lebat,” tuturnya pada PanturaPost, Senin (6/2/2023).
Kata dia, pada saat pagi itu ada sekitar 50an pendaki yang melanjutkan pendakian menuju puncak. Namun di saat di jalur webbing, ada badai dan berkabut. Para pendaki terpaksa memakai jas hujan karena gerimis. Dari sekitar 50an pendaki yang melanjutkan ke puncak, hanya sebagian saja yang sampai. Sedangkan pendaki yang lain tidak meneruskan perjalanan menuju puncak.
Puluhan pendaki Gunung Slamet (4.328 mdpl) berhasil sampai puncak dengan cuaca extrem, Minggu (5/2/2023).
“Akhir pekan ini tidak banyak yang naik gunung via jalur Permadi Guci. Kebetulan wilayah wisata Guci kondisinya lagi cukup dingin. Tapi untungnya tidak hujan lebat. Badai ini terjadi cukup lama sampai jam 08.00. Jadi masih terbilang aman,” jelasnya.
Menurut Airul, walaupun pada akhir pekan para pendaki Gunung Slamet via Permadi Guci diterjang badai, namun pendakian lancar dan aman.
“Kebetulan kemarin saya jadi porter, jadi bisa memantau para pendaki sampai puncak walaupun diterjang badai. Tapi kami selalu menghimbau kepada pendaki agar menjaga kondisi kesehatan di cuaca yang extrem ini,” katanya. (*)
Sumber pp
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes