Dinkes Kota Tegal Ingatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Dinkes Kota Tegal Ingatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir


KOTA TEGAL – Dinas Kesehatan Kota Tegal mengingatkan masyarakat bahwa Pandemi Covid-19 belum berakhir. Hal itu disampaikan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2022).

Acara bertema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku” itu dihadiri ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bahari bersama anggota forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Tegal.

Apel dipimpin Pj Sekda dr. Sri Prima Indraswari yang juga Kepala Dinas Kesehatan. Prima mengatakan, pandemi saat ini belum usai dan ada penambahan kasus baru Covid-19 sejak Oktober 2022 lalu.

“Kasus ada peningkatan namun masih terkendali. BOR rumah sakit juga masih aman,” kata Prima usai apel, di Balai Kota Tegal, Sabtu (12/11/2022).

Dinas Kesehatan, per Jumat (11/11/2022) mencatat ada penambahan 5 kasus baru, dengan total 28 kasus aktif.

Karena itu, Prima mengimbau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dan selalu memberlakukan perilaku hidup sehat.

“Termasuk bagi yang belum vaksin, termasuk booster terus kita genjot. Vaksinasi dilayani di Kantor Dinkes dan puskesmas- puskesmas,” kata Prima.

Sementara Prima saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, tema peringatan HKN dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimise seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Yang secara bersama, bahu membahu, dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi Covid-19, sehingga masyarakat Indonesia dapat kembali beraktivitas dan produktif agar Indonesia kembali bangkit dan kembali sehat,” ucap Prima.

Dikatakan Prima, tantangan yang dihadapi sangat berat. Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.

“Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan total 442 juta dosis vaksin telah disuntikkan sampai dengan Oktober 2022,” kata Prima.

Meskipun begitu, masyarakat dan negara tidak boleh lengah. Sejak bulan Oktober, pemerintah telah mendeteksi adanya kenaikan kembali kasus Covid-19.

Data kematian menunjukkan 4 dari 5 pasien meninggal belum divaksinasi booster. Proporsi pasien yang meninggal akibat Covid-19 3 kali lebih banyak pada kelompok lansia dibandingkan dengan yang bukan lansia.

“Oleh karena itu, mari terus ingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 dengan booster,” katanya.

Dalam menghadapi pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai bangsa yang tangguh.

Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat.

Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi. Lembaga-lembaga negara juga mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini.

Karakter bangsa Indonesia sebagai pejuang, saling peduli, bergotong royong merupakan modal utama kita bisa segera mengatasi pandemi ini.

Meski dihadapkan pada prioritas penanganan covid-19, pada saat yang sama pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan lainnya yang merupakan program prioritas nasional.

Seperti penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), menurunkan angka stunting pada balita, memperbaiki pengelolaan jaminan kesehatan nasional (JKN), serta meningkatkan kemandirian penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Ditambahkan Prima, Pandemi juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk terus berbenah, melakukan transformasi pada sistem kesehatan di tanah air.

Kemenkes saat ini sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 pilar, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan, sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.

Adapun fokus 6 pilar transformasi kesehatan adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sdm kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan. (*)

Sumber PanturaPOST ./PP

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


Post a Comment