BREBES - Banjir rob yang terjadi di wilayah Kabupaten Brebes, khususnya di Desa Randusanga Wetan Kecamatan Brebes tidak hanya berdampak pada pemukiman. Namun, berdampak pula pada sarana pendidikan.
Seperti halnya di SD Negeri 01 Randusanga Wetan. Sekolah tersebut sering terendam banjir rob saat air laut pasang.
Merasa prihatin dengan bekas sekolahnya, alumni SD Negeri 01 Randusanga Wetan Kabupaten Brebes menggalang dana untuk sekolahnya, Kamis (11/8).
Penggalangan dana tersebut diperuntukan menguruk sekolah yang setiap hari terendam banjir rob selama bertahun-tahun. Mereka melakukan penggalangan dana secara langsung di depan sekolahnya, maupun melalui transfer dari para donatur.
Salah seorang alumni, Iswanto mengatakan, para alumni merasa prihatin dengan kondisi bekas sekolahnya yang selalu terendam banjir dan terlihat kumuh.
Para alumni pun terpaksa menggalang donasi demi para siswa bisa belajar dengan nyaman.
Halaman sekolah yang selalu banjir membuat pihak sekolah menghentikan kegiatan siswa di luar kelas.
"Penggalangan dana ini karena kami prihatin dengan kondisi sekolah yang kumuh, becek, karena sering banjir rob. Anak-anak juga tidak pernah upacara, jarang olahraga karena halaman sekolah becek," ungkapnya.
Dijelaskannya, dulu sekolah tersebut rutin melaksanakan upacara setiap hari Senin. Namun, saat ini sudah beberapa tahun tidak lagi mengadakannya.
Sehingga, uang dari penggalangan donasi ini akan digunakan untuk membeli material urukan untuk meninggikan halaman sekolah.
"Kalau sekarang, mau upacaranya bagaimana, wong halamannya saja becek, banjir. Jadi, hasil dari donasi ini nanti akan dibelikan material urukan," jelasnya.
Menanggapi donasi tersebut, Kepala SD Negeri 01 Randusanga Wetan Samsudin sangat mengapresiasi.
Menurutnya, banjir rob yang terjadi berdampak pada proses belajar siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD. Air rob kadang masuk ke ruang kelas dan mengganggu proses pembelajaran.
Pihak sekolah juga sudah membuat tanggul di depan masing-masing pintu ruang kelas. Pihaknya juga sudah minta bantuan dari pemerintah namun tak kunjung terealisasi.
"Kemarin perwakilan dari dinas sudah datang ke sekolahan. Namun, sampai saat ini belum terealisasi," ucpanya
"Dan terkait penggalangan dana yang dilakukan para alumni kami sangat mengapresiasi. Semoga, dengan bantuan ini bisa bermanfaat bagi siswa dan yang lainnya," lanjutnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Kelembagaan dan Sarpras, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora Brebes) Tasripin mengaku, pihaknya sudah mendatangi lokasi untuk mengecek sekolah.
Namun, sekolah tersebut belum bisa diusulkan untuk menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan kepada pemerintah pusat. Hal ini menyangkut administrasi pengajuan penerima bantuan sudah ditutup sejak Februari lalu.
"Tidak bisa diajukan dalam usulan penerima DAK 2023. Hal ini karena usulan penrimaan DAK sudah ditutup pada Februari lalu. Kalau penanganan kedaruratan nanti kami berkoordinasi dengan BPBD Brebes," tandasnya. (./RT)
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes