Kisah Uswatun, Ibu di Tegal Jualan Tempe Sambil Gendong Anak - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Kisah Uswatun, Ibu di Tegal Jualan Tempe Sambil Gendong Anak


KASIH ibu sepanjang masa. Dari ayunan hingga dewasa terus dirawat. Pepatah itu benar adanya. Seberapa besar ukuran cinta dan kasih sayang ibu terhadap anak-anaknya? Jika ada ukuran, kasih ibu sampai akhir hayat tidak pernah tamat.

Uswatun Khasanah (37) asli Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, adalah salah satu penjual tempe keliling sejak masih perawan. Setiap hari ia menjajakan barang dagangannya dari kampung ke kampung hingga kini berumah tangga. Ia mendapatkan suami asal Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, masih juga menjajakan tempe dari lorong gang ke lorong gang.

Saat masih perawan, ia mengaku menjajakan tempe dengan mengayuh sepeda tanpa beban selain barang dagangan yang ia bawa. Kini semenjak berumah tangga dan mempunyai 3 momongan, ia membawa serta kedua anaknya yang masih balita.

“Kedua anak saya tidak mungkin ditinggal. Mereka masih kecil-kecil. Sedang anak sulung kami berangkat sekolah. Mau tidak mau mereka harus saya bawa berkeliling dari lorong gang ke lorong gang,” ujar Khasanah–panggilan sehari-hari–kepada PanturaPost, Sabtu pagi (23/07/2022).

Menjawab pertanyaan, mengapa kedua putranya harus mengikuti kemanapun ia pergi, satu alasan matonnya karena selain anak sulungnya masih sekolah di bangku SD, suaminya juga melakukan aktivitas yang sama.

“Suami saya juga berjualan tempe keliling dari kampung ke kampung. Otomatis, kedua anak kami ikutserta saya bawa sepanjang menjajakan barang dagangan.”

Ia dan suaminya, bersusah payah mencari sesuap nasi demi untuk membesarkan anak-anak mereka. Kedua pasangan itu tidak memiliki kepandaian lain kecuali berdagang tempe.

Khasanah mengaku mendapat kepintaran membuat tempe lantaran warisan dari ibunya yang menekuni jual tempe di Desa Pepedan.

“Entah sudah berapa tahun saya berjualan tempe. Yang jelas saya berjualan tempe sejak masih sendiri,” tuturnya.

Dirasa kebutuhan hidup semakin berat, suami Khasanah akhirnya ikut berjualan tempe pula. Semua itu demi kebutuhan rumah tangga mereka agar bisa tercover.

Menurutnya, berjualan tempe dari hasil buah usahanya hanya membawa 20 potong dan 6 bungkus kecil. Harga dari satu potong dibandrol Rp 5 ribu. Sedangkan harga satu bungkus dibandrol Rp 3 ribu. Ia memulai menjajakan barang dagangannya dari pukul 07.00 sampai pukul 11.00 WIB. Daerah yang ia tempuh sekitar wilayah Slerok.

“Keliling satu daerah dari gang ke gang, capek. Tapi bagaimana lagi, orang namanya usaha hal itu bukan satu halangan. Kami menyukuri hidup yang sudah digariskan oleh Yang Kuasa. Hidup saderma ngelakoni bakal ayem, sinambi momong anak!” katanya seraya tersenyum sekaligus mengakhiri obrolan.

“Tempe… tempe….” Khasanah pun berlalu sambil menjalankan sepeda motor bersama kedua anaknya sebagai bentuk kasih sayang ibu terhadap anak sepanjang masa. (*pp)

———-

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


إرسال تعليق