BREBES - Sudah beberapa bulan terakhir, harga daging rajungan mengalami penurunan harga. Akibatnya, banyak nelayan di Desa Prapag Kidul dan Prapag Lor Kecamatan Losari ogah melaut.
Hal itu diungkapkan oleh tokoh masyarakat Desa Prapag Kidul, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Brebes Muhaemin Primawan, Jumat (1/7).
Muhaemin mengungkapkan, sejak bulan puasa lalu harga rajungan di Desa Prapag Kidul mengalami penurunan. Di mana, sebelumnya harga daging rajungan dengan kualitas standar itu mencapai Rp370 ribu per kilogram (Kg). Saat ini, harganya mengalami penurunan hingga Rp110 per Kg.
"Kalau dulu harga daging rajungan per kg mencapai Rp370 ribu, itu dengan kualitas standar. Sedangkan saat ini harganya Rp110 per kg, itu pun dengan kualitas super," ungkapnya.
Dijelaskannya, tidah hanya daging rajungan yang sudah dikupas saja yang mengalami penurunan. Melainkan, harga rajungan yang masih utuh juga mengalami penurunan.
Yakni yang tadinya mencapai Rp150 ribu pe rkg, saat ini hanya Rp30 ribu per kg.
"Akibat penurunan harga rajungan ini, banyak para nelayan yang tidak melaut. Hal ini lantaran biaya operasional yang cukup tinggi tidak sebanding harga rajungan yang mengalami penurunan harga," ucapnya.
Selain berdampak pada penghasilan para nelayan, turunnya harga rajungan juga berdampak pada karyawan dan tenaga pengupas rajungan yang banyak berhenti.
Karenanya, dirinya berharap pemerintah bisa mencari solusi dalam mengatasi masalah ini.
"Dengan kondisi saat ini, perekonomian di Desa Prapag Kidul sangat terganggu. Karenanya, kita harapkan pemerintah bisa segera mencari solusi permasalahan ini. Sehingga, para nelayan di Brebes khususnya di Prapag Kidul dan Prapaglor bisa kembali melaut," pungkasnya. (rt)
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes