BREBES – Puluhan mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Brebes, Kamis (14/4/2022). Mereka menolak penundaan pemilu 2024 mendatang.
Dalam aksinya, massa membentangkan sejumlah spanduk berisi berbagai tuntutan. Selain menolak penundaan Pemilu, mahasiswa juga menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan PPN 11 persen dan menolak kenaikan dan kelangkaan minyak goreng.
“Kami minta pemerintah perhatikan rakyat. Jangan menyengsarakan rakyat. Hidup Mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup rakyat Brebes,” kata Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Peradaban, Darliyanto.
Para mahasiswa mengaku kecewa, lantaran tidak ditemui langsung oleh ketua DPRD Brebes M. Taufiq. Meski begitu, mereka ditemui oleh 5 perwakilan dari anggota DPRD. Di antaranya, Abdullah Syafaat (PKS), Tobidin Sarjum (PAN), Mustolah, dan Haryanto (PKB).
“Tadi kita sudah ditemui oleh 5 perwakilan dari anggota DPRD, lantaran ketua DPRD Brebes bapak M. Taufiq tidak bisa menemui,” kata dia.
Aksi unjuk rasa mahasiswa itu, dikawal pihak Kepolisian Resor Brebes. Bahkan, Kapolres Brebes Faisal Febrianto turun langsung dalam pengamanan aksi unjuk rasa tersebut.
Sebelumnya mahasiswa sempat mengancam, jika tidak ditemui langsung oleh ketua DPRD Brebes akan terus melangsungkan orasinya hingga sore hari.
Namun demikian, saat audiensi bersama 5 anggota DPRD Brebes mereka akhirnya mau membubarkan diri. Namun dengan syarat surat tuntutan mereka ditandatangani oleh ketua DPRD dan dikirimkan ke pusat.
Perwakilan dari Fraksi PKB DPRD Brebes Haryanto mengapresiasi aksi unjuk rasa untuk menyalurkan aspirasi para mahasiswa berlangsung damai.
“Kita sudah mendengarkan apa yang menjadi tuntutan teman-teman mahasiswa. Kami siap memfasilitasi,” kata Haryanto. (*)
Sumber PP
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes