Asal Mula Kali Tarung Tegal, Konon Dimulai dari Pertikaian Buaya Putih - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Asal Mula Kali Tarung Tegal, Konon Dimulai dari Pertikaian Buaya Putih


DUA alur aliran sungai bertemu. Yang satu mengular dari arah selatan menikung ke barat, sementara yang satunya lagi mengular dari barat ke timur menikung ke utara. Dalam satu titik keduanya bertemu. Jika dilihat mirip seksli huruf T.

Dari pertemuan dua aliran sungai itu, masyarakat di dua wilayah itu menamainya “Kali Tarung”.

Sungai itu terletak di wilayah Rt 04/Rw IV, Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, perbatasan antara Desa Mejasem Timur dan Kelurahan Dampyak.

Sejak kapan peristiwa dua kali itu bertemu?

Menurut Karnadi, warga di Kelurahan Dampyak, yang berdomisili dekat Kali Tarung, durasi waktu pertemuan kedua sungai itu tak diketahui. Jauh sejak dia lahir, Kali Tarung sudah ada di wilayahnya.

“Berbicara peristiwa pertemuan dua Sungai Sijenggot dengan Sungai Dampyak, jauh sebelum saya lahir sudah ada Kali Tarung. Entah kenapa masyarakat menamai itu, saya tidak tahu. Yang pasti, Kali Tarung menjadi kebutuhan vital bagi para pentani guna mengairi sawah penduduk mengingat mata pencaharian di dua desa ini, bercocok tanam padi dan palawija,” ujarnya.

Senada dengan Karnadi, Bambang Norma, warga Desa Mejasem Timur mengatakan, sejak dirinya belum dilahirkan Kali Tarung sudah ada.

“Mbah buyut saya bilang, kali tersebut sudah ada sejak zaman dulukala. Konon kabarnya, mitos yang beredar di masyarakat ada satu peristiwa yang mengerikan,” katanya menirukan omongan Mbah buyut.

Dikisahkan, konon terjadi pertemuan dua sungai itu ada dua buaya putih saling bermusuhan. Setiap kali mereka bertemu pertikai selalu terjadi di lokasi pertemuan yang awalnya adalah sebuah dataran. Karena kerapnya perkelaian, dataran tanah itu sedikit demi sedikit berlubang, mengakibatkan air sungai dari Kali Dijenggot mengalir dan bercampur dengan Sungai Dampyak.

“Karena seringnya dua buaya putih raksasa itu berkelai, lubang dataran tanah itu semakin melebar, lama kelamaan mudal air dari Kali Sijenggot. Akhirnya dua sungai itu bertemu,” katanya.

Dari peristiwa itu asal mula sejarah Kali Tarung dinamai, tutur Bambang Norma. (*)

Sumber PP

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


Posting Komentar