LIBUR panjang yang jatuh pada akhir pekan bulan Februari 2022 dimanfaatkan para pendaki dari luar kota untuk mendaki puncak Gunung Slamet via Guci Jabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Basecamp pendakian di Permadi via Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal mencatat ratusan pendaki yang naik ke gunung tertinggi di Jawa Tengah sejak Sabtu (26/2/2022) pagi.
Salah satu pendaki Ayub asal Boyolali mengaku sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk pendakian gunung tertinggi di Jawa Tengah, Gunung Slamet via Guci.
“Kami bersama teman sekitar 8 orang naik Gunung Slamet via Permadi Guci sejak Sabtu pagi. Awalnya hanya satu malam dua hari. Karena kondisi cuaca di atas, akhirnya jadi dua malam tiga hari. Tapi sebelumnya sudah koordinasi dengan pihak basecamp di pos empat untuk memperpanjang waktu pendakian,” terangnya pada panturapost, Minggu (28/2/2022) saat baru turun dari gunung.
Hal yang sama diungkapkan pendaki lainnya, Popi. Dia mengungkapkan, pendakian Gunung Slamet via Permadi Guci ini pertama kali. Tapi dalam pendakian kali ini belum bisa sampai puncak karena kondisi cuaca.
“Kami bersama teman-teman berangkat hari Minggu dan turun Senin sore. Rencananya ke depan akan melanjutkan lagi untuk sampai puncak Slamet,” ujarnya.
“Di pos empat yang ngecamp atau bikin tenda banyak banget, tapi seru,” tambah dia.
Salah satu pengurus basecamp Permadi Guci, Sopyan mengatakan, dalam libur panjang akhir bulan Februari ini ada kenaikan para pendaki sekitar tiga kali lipat. Biasanya di akhir pekan sebelumnya, pendaki itu sekitar 60 sampai 100 pendaki.
“Biasanya di akhir pekan sebelumnya, kurang dari 100 pendaki. Di libur panjang ini sampai 300 lebih pendaki. Para pendaki ada yang melakukan pendakian dua malam tiga hari dan ada juga dua hari satu malam,” terangnya.
Dengan naiknya pendaki di libur panjang kali ini, kata Sopyan, pengelola basecamp tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti para pendaki harus sudah vaksin dan membawa surat keterangan dokter. Dan, anggota basecamp juga ada yang naik untuk memantau kondisi di atas untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
“Alhamdulillah kondisi cuaca di libur panjang kali ini cukup baik. Tapi, kondisi di atas puncak sedang badai dan berkabut. Dengan kondisi tersebut ratusan pendaki yang gagal ke puncak tertinggi Jawa tengah. Tapi mereka bilang akan mengulangi pendakian lagi ke depannya.”
Pendaki yang naik via Permadi guci kebanyakan dari luar kota, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Jakarta dan kota lainnya.
“Tetapi kebanyakan dari Jawa Barat,” kata Sopyan.
Salah satu porter basecamp Permadi Gucim Airul mengatakan, banyak pendaki tidak sampai puncak karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Selama dua hari dua malam di puncak badai dan kabutnya tebal.
“Kabut tebal dan badai besar terjadi saat pagi sampai siang. Pada sekitar pukul 08.00 pagi, posisi itu persis di bawah puncak dan banyak pendaki yang naik, terpaksa saya suruh turun demi keselamatan semuanya. Kalau gagal ke puncak bisa diulangi lagi pendakiabnya di lain waktu, tapi kalau cuaca tidak bagus terpaksa harus turun walaupun kecewa.”
Namun, tujuan utama pendakian adalah pulang dengan selamat bisa berkumpul dengan keluarga kembali. Saat ini cuaca di Gunung Slamet tidak menentu, kadang cerah kadang tiba-tiba hujan disertai angin kencang dan kabut tebal jarak pandang bisa mencapai 5 sampai 10 meter saja.
“Pesan saya buat para pendaki yang ingin naik Gunung Slamet, khususnya jalur via Permadi Guci diharapkan prepare semaksimal mungkin karena cuaca bisa berubah extreme setiap waktu,” pesannya. (*)
Sumber https://panturapost.com/ratusan-pendaki-gagal-sampai-puncak-gunung-slamet-karena-kabut-tebal/
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes