BREBES – Pemerintah Kabupaten Brebes menggalakkan program “Yuk Ngasab Lur” untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem.Program itu berisi kegiatan terkait dengan ketenagakerjaan home industri, komunitas Industri Kecil Menengah (IKM) milenial dan komunitas IKM senior. Seperti pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja di gedung Islamic Center Jalan Yos Sudarso Brebes, Selasa (29/3/2022). Sebanyak 120 peserta dibekali keterampilan selama 5 hari berupa menjahit untuk garmen dan sepatu.
“Penyebab kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, di antaranya akibat tingkat pengangguran yang tinggi. Untuk itu, mereka perlu dibekali keterampilan yang berbasis kompetensi sehingga mampu bersaing didunia kerja. Pasalnya, tidak semua penduduk usia kerja di Kabupaten Brebes memiliki bekal keterampilan yang dibutuhkan perusahaan,” kata Bupati Brebes, Idza Priyanti yang hadir dalam kesempatan itu.
Menurut dia, saat ini masih banyak penduduk usia kerja di Kabupaten Brebes tidak semuanya memperoleh keterampilan dan keahlian tertentu. Penyebabnya, faktor ekonomi masyarakat yang tidak mampu memberikan pendidikan keterampilan kepada anak-anaknya.
“Akibatnya saat anak usia kerja yang hanya mendapatkan pendidikan formal, tidak memiliki keterampilan atau keahlian khusus dan susah untuk mencari kerja. Sehingga berdampak pada peningkatan pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Brebes,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka angka pencari kerja di Kabupaten Brebes terus meningkat. Persaingan antara pencari kerja sangat ketat. Perusahaan, dalam merekrut tenaga kerja tidak hanya melihat ijazah pendidikan formal saja sebagai syarat dalam bekerja. Tetapi juga keterampilan yang merupakan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan sesuai dengan bidang kerja yang tersedia.
“Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, peserta bisa disandingkan dengan perusahaan yang ada di Kabupaten Brebes sesuai kompetensinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Brebes Eko Warsito Putro mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes, angka kemiskinan Kabupaten Brebes mengalami kenaikan selama pandemi COVID-19 sebanyak 0,81 persen. Tahun 2019 angka kemiskinan di Kabupaten Brebes mencapai 16,22 persen atau setara 293,180 jiwa. Di tahun 2020 naik menjadi 17,03 persen atau setara 308.780 jiwa.
“Memang ada beberapa faktor, termasuk meningkatnya faktor kemiskinan dan kerentanan. Sehingga Kabupaten Brebes saat ini masuk kategori daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem dari lima kabupaten di Jawa Tengah,” kata Eko.
Disperinaker, kata Eko, membantu masyarakat agar terentas dari kemiskinan dengan transformasi penanggulangan kemiskinan berupa pelatihan keterampilan bagi pencari kerja.
Disperinaker berinovasi dengan program “Yuh Ngasab Lur” upaya mengajak bekerja untuk sedulur. Di dalamnya, banyak program-program terkait dengan ketenagakerjaan di antaranya home industri, komunitas Industri Kecil Menengah (IKM) Milenial dan komunitas IKM senior.
“Nanti dua komunitas ini akan berkolaborasi untuk membranding IKM, bahwa mereka punya produksi khas Brebes. Pemasarannya melalui teknologi informasi media sosial,” pungkasnya.
Sumber PP
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes