Kenapa di Wilayah Panggung Tegal Pantang Nanggap Wayang? - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Kenapa di Wilayah Panggung Tegal Pantang Nanggap Wayang?


SEJAK kapan bumi Panggung terlarang bagi mengadakan pagelaran kesenian wayang? Adakah sesuatu yang menyelubungi atau dengan kata lain “ora ilok”? Jika hal ini yang menjadi sebab, “ora ilok” yang bagaimana?

Untuk menjawab babakan ini, tentu perlu dibedah asal usul kenapa di daerah Panggung terdapat larangan semacam itu hingga di wilayah itu tak satu pun masyarakat yang berani menggelar pementasan wayang baik berupa wayang kulit maupun golek?

Dari buku antologi Babad Desa dan Cerita Rakyat Tegal, terbitan tahun 1997 diterangkan, konon kabarnya ada salah satu wali bernama Syech Abdurrahman pada suatu hari, ia melihat salah satu tragedi yang memilukan terjadi di salah satu perkampungan yang ada di Panggung digemparkan oleh peristiwa tragedi yang memakan banyak korban. Konon kabarnya tragedi itu dipicu oleh adanya pagelaran pementasan wayang di Pedukuhan Kalibuntu.

Sejak adanya peristiwa itu, masyarakat di wilayah Kalibuntu kapok menggelar pementasan wayang. Rasa waswas ini lambat laun merembet ke pedukuhan-pedukuhan yang ada di wilayah Panggung, hingga sekarang bunyi tetabuhan gamelan tak pernah terdengar lagi. Akan tetapi stigma daripada tembung “ora ilok” itu sebetulnya lantaran apa?

Pada umumnya masyarakat yang di Panggung, memprediksi bahwa wilayah ini merupakan daerah “Keputihan”. Entah apa yang dimaksud daerah “Keputihan”, sejauh ini belum terkuak apa arti yang sesungguhnya. Yang pasti saja, di wilayah Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal ini memang belum pernah ada pagelaran wayang yang digelar oleh penduduk setempat. Kayong ana-ana baé! (*)



———-
Lanang Setiawan, novelis penerima Hadiah Sastra “Rancagé 2011”.

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


Posting Komentar