Banjir Bandang Bumiayu Akibat Hutan Lindung Sudah Gundul - INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes
Follow Me INFOTEGALBREBES on Google News Follow Now!

Banjir Bandang Bumiayu Akibat Hutan Lindung Sudah Gundul


BUMIAYU – Banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes Sabtu petang (26/2/2022) terjadi karena kerusakan alam. Hutan lindung yang selama ini berfungsi menyimpan air sudah gundul.

Hal itu disampaikan Bupati Brebes, Idza Priyanti saat meninjau lokasi banjir di Bumiayu Minggu (27/2/2022). Menurut Idza, akibat pembabatan hutan itu, maka sungai sudah tidak mampu lagi menampung debit air yang melimpah. Apalagi ketika hujan deras.

“Banjir bandang ini terjadi karena hutan lindung serta pohon-pohon besar yang biasanya berfungsi untuk menyimpan air sudah mulai gundul,” kata Idza.

Hal senada disampaikam Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Nushy Mansur. Dia mengungkapkan selain kerusakan hutan, banjir juga disebabkan karena kerusakan bendung.

“Ini bencana yang luar biasa. Bangunan bendung yang selama ini menjaga kemiringan sungai sudah tidak ada semua. Ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi maupun pusat,” katanya.

Sementara itu, dalam catatan PanturaPost, kerusakan hutan lindung di sekitar hulu Sungai Keruh ini kerap mengakibatkan bencana banjir. Tak hanya banjir di wilayah Bumiayu, bencana longsor kerap terjadi di wilayah Sirampog.

Pada Januari 2019, Edy Kusmartono yang saat itu masih menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes, menyatakan, alih fungsi lahan hutan lindung menjadi lahan sayuran di wilayah Sirampog menjadi satu penyebab utama banjir bandang.

“Karena serapan air yang semakin kritis membuat air langsung terus beserta membawa material tanah, bebatuan dan batang kayu. Kondisi ini menunjukkan telah terjadi longsoran tanah akibat alih fungsi lahan yang tak mengindahkan kaidah konservasi tanah dan air,” kata Edy, Rabu, 30 Januari 2019.

Menurut dia, kawasan hulu sebelumnya hutan lindung berubah menjadi lahan pertanian sayuran luasnya mencapai ratusan hektare.

“Seharusnya tidak boleh seperti itu, kawasan hutan lindung milik Perhutani tetap menjadi wilayah konservasi. Ya bisa dikatakan sekitar 80 persen lahan konservasi di Sirampog telah berlih fungsi,” jelas dia yang kini jadi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Brebes. (*)

Sumber https://panturapost.com/banjir-bandang-bumiayu-akibat-hutan-lindung-sudah-gundul/

INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes


Posting Komentar