BREBES, infotegalbrebes – Neni Triyana (28), seorang ibu anak tiga di Desa Dukuhturi Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes yang menderita sakit keras akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Ia dijemput oleh tim dokter Rumah Sakit Dedy Jaya (RSDJ) Brebes di rumahnya menggunakan mobil ambulan, Rabu (19/1/2022).
Sebelum membawa ke rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi kesehatan Neni Triyana. Dari hasil pemeriksaan sementara ini, disimpulkan bahwa pasien mengalami infeksi meningitis pada bagian otaknya. Sedangkan hasil pemeriksaan tensi masih normal, yakni 120/70. Pemeriksaan gula darah juga masih tergolong normal.
Kepala Instalasi Gawat Darurat RSDJ Brebes, dr. Aditya Pradana mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan sementara di rumah Neni Triyana, disimpulkan bahwa Neni Triyana mengalami infeksi meningitis atau radang selaput pada otaknya. Sedangkan untuk pemeriksaan tensi darah dan gula darah masih normal. Namun harus ada pemeriksaan lebih lengkap dengan foto rontgen.
“Untuk pemeriksaan lebih lengkap akan dilakukan oleh dokter spesialis setelah di rumah sakit, baik spesialis saraf maupun spesialis dalam. Infeksi meningitis ini yang kemungkinan menjadi penyebab pasien selalu mengerang kesakitan di bagian kepala,” kata dr. Aditya.
Aditya mengungkapkan, tim dokter mendatangi rumah Neni Triyana di Desa Dukuhturi RT 05 RW 03 ini setelah mengetahui informasi adanya warga miskin di desa tersebut yang tidak mampu berobat ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Sehingga, tim dokter langsung menjemputnya agar bisa menjalani pengobatan di rumah sakit.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, ada seorang dermawan yang merupakan pengusaha muda memberikan bantuan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan keluarga pasien selama di rumah sakit. Pengusaha muda, Dhani Bagus Purnama menyerahkan bantuan uang tunai tersebut melalui seseorang yang langsung datang ke rumah Neni Triyana.
Sebelumnya, Neni Triyana harus menahan sakit dan hanya berbaring tak berdaya. Sesekali ia meraung menahan rasa sakitnya. Neni Triyana sudah lebih dari dua bulan hanya berbaring tak berdaya di sofa lusuh di ruang tamu rumah orangtuanya. Sebelumnya, Neni Triyana yang sudah beberapa tahun ditinggal minggat suaminya itu kerja di pabrik garmen di Desa Cimohong Kecamatan Bulakamba. Ini semata-mata untuk menghidupi ketiga anaknya yang masih kecil.
Neni, anak bungsu dari Warto (66) dam Taris (60) ini terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya karena tak kuat menahan rasa sakit di bagian kepalanya. Sedangkan, di kedua kakinya terdapat luka yang mengeluarkan nanah dan darah. Namun saat itu ia masih berusaha tegar tetap bekerja meskipun kakinya tak sanggup untuk berjalan. Saat kepala sering merasakan sakit, ia mundur dari pekerjaannya.
Orangtua Neni Triyana, Warto (66) mengatakan, Neni merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara. Namun empat anak di antaranya telah meninggal dunia. Semenjak sakit lebih dari tiga bulan lalu, Neni belum pernah dilarikan ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Neni hanya diperiksakan ke bidan dan klinik dokter di sekitaran Kecamatan Ketanggungan.
“Kami bersyukur sudah ada orang yang bersedia membantu pengobatan anak saya ke rumah sakit. Sebelumnya anak saya belum pernah ke dokter karena keterbatasan biaya. Maklum, saya sendiri hanya tukang becak yang kadang seharian penuh tidak melayani penumpang. Neni baru diperiksa di klinik saja,” kata Warto ditemui di rumahnya.
Warto yang sudah lanjut usia ini mengungkapkan, dirinya kesulitan mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) karena tak tahu prosedurnya. Sedangkan kartu jaminan kesehatan seperti KIS atau BPJS pun tak punya. Untuk membawa Neni berobat ke rumah sakit, hingga kini keluarga miskin ini masih kebingungan karena tak ada biaya.
Sumber https://gugah.id/warga-miskin-di-brebes-yang-tak-mampu-berobat-dilarikan-ke-rs-swasta/
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes