TEGAL – Meski sudah ditutup sejak tahun 2017, namun prostitusi pada eks lokalisasi Peleman di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal sampai saat ini masih beroperasi. Kondisi itu disayangkan sejumlah pihak karena dinilai semakin meresahkan.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal, Edi Sulistiyanto, Selasa (25/1/2022) mengatakan, lokalisasi yang berada di tepi Jalan Pantai Utara (Pantura) Tegal – Pemalang itu semestinya harus ditertibkan.
“Itu sudah lama ditutup oleh alhamarhum Bupati Enthus Susmono. Tapi masyarakat di lingkungan lokasi mengabaikannya. Praktek mesum masih berjalan. Saya sangat menyayangkan apalagi kemarin sempat terjadi kasus pembunuhan,” katanya.
Terkait masih beroperasinya lokalisasi Peleman, Edi menyayangkan kinerja Satpol PP Kabupaten Tegal yang kurang maksimal dalam menangani permasalahan tersebut. Mestinya, Satpol rutin melaksanakan operasi atau razia di sejumlah tempat yang kerap tempat prostitusi. Apalagi di wilayah Pantura Kabupaten Tegal, lokalisasi cukup banyak. Tidak hanya di eks Peleman, tapi juga di Pantai Larangan Desa Munjungagung Kecamatan Kramat.
“Banyak sekali. Bahkan ada yang berkedok panti pijat, tapi kenyataannya dijadikan bisnis esek – esek,” ungkapnya.
Senada dikatakan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rudi Indrayani. Ia meminta kepada dinas terkait agar segera bertindak tegas terkait masih beroperasinya praktek prostitusi di eks lokalisasi Peleman. “Ini tidak bisa dibiarkan. Kami minta untuk dilakukan penindakan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Tegal, Supriyadi mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi ulang dan melakukan penertiban. Pasalnya, lokalisasi sudah ditutup sejak tahun 2017 lalu.
“Saya kaget ternyata masih beroperasi. Yang jelas itu sudah ditutup dan kami akan lakukan inventigasi,” jelasnya. (*)
Sumber https://panturapost.com/ditutup-2017-sejumlah-pihak-sayangkan-lokalisasi-peleman-tegal-masih-beroperasi/
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes