TEGAL – Muhammad Zubair, bayi berusia 15 bulan asal Indramayu telah melakukan pendakian Gunung Slamet via Basecamp Permadi Guci, Kabupaten Tegal. Dia ikut mendaki di gunung tertinggi di Jawa Tengah itu bersama keluarganya pada Sabtu-Minggu (22-23/1/2022).
Zubair adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Menurut sang ayah, Khaerul Anwar (32) Zubair sudah dua kali mendaki gunung.
Menurut Ade, panggilan akrab Khaerul, anaknya sangat aktif ketika ikut mendaki gunung dan tidak mau diam. Saat turun pun, Zubair masih bisa maen di sekeliling homestay.
“Saat di jalur pendakian, Zubair sempat ingin jalan dan di saat jalan beberapa kali terpeleset. Digendong pun tidak mau,” tutur Ade kepada PanturaPost, Minggu malam (23/1/2022).
Kata dia, awalnya, dia berencana naik Gunung Slamet via Permadi Guci bersama teman-temanya. Tapi saat itu istri mau ikut naik. Maka, otomatis anak-anaknya ikut naik gunung. Termasuk anak bungsunya yang baru umur 15 bulan.
Sebelum naik Gunung Slamet, Zubair sudah pernah naik Gunung Prau saat tahun baru kemarin.
“Sebelumnya suka camping-camping saja sama keluarga. Tapi setelah naik gunung pertama di Prau, saya sudah yakin Zubair bisa naik Gunung Slamet. Kalau saya sendiri dulunya suka naik gunung sedangkan kalau istri tidak suka naik gunung,” terangnya.
Pada saat perjalanan pendakian Gunung Slamet, kata Ade, Zubair terbilang tidak rewel, malah senang. Pada saat malam hari, tepatnya di pos 4, Zubair kuat dan tidak kedinginan.
“Mungkin karena ada ibunya jadi Zubair kuat dan tahan dingin. Padahal saat pendakian kena hujan. Tapi yang enggak kuat itu malah istri saya saat pendakian,” terangnya.
Ade menuturkan, dia mulai naik Sabtu pagi pukul 07.00. Sampai di pos 4 pukul 15.30 sore. Saat itu Zubair tidak bisa naik puncak karena ada peraturan dari basecamp tentang pendakian di usia anak-anak.
“Jadi zubair hanya bisa naik Gunung Slamet sampai pos empat,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu anggota basecamp pendakian Gunung Slamet via Permadi Guci Sofyan mengatakan, pendakian di usia dini sebenarnya dibolehkan. Tapi, harus ada pengawasan dari orang tua yang tentunya sudah berpengalaman.
“Selain itu persiapan harus sudah matang dan dipastikan anak dalam kondisi sehat serta mampu untuk diajak naik,” katanya.Foto: Istimewa
Dalam pendakian, lanjut dia, disarankan membawa porter/guide setempat. Meskipun setiap akhir pekan pihak basecamp juga menugaskan 2 personel untuk berjaga memantau di pos 4.
“Di samping itu, pihak basecamp juga merekomendasikan pendakian untuk anak-anak hanya sampai pos 4 saja,” pungkasnya. (*)
Sumber https://panturapost.com/cerita-zubair-bayi-15-bulan-yang-naik-gunung-slamet-bersama-keluarganya/
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes