TEGALBREBES.COM (Tegal/Suradadi): Watri (72), warga RT 5 RW 7 Desa Kertasari Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal tak bisa lagi berteduh di bawah rumahnya. Jumat (13/5) malam, rumah mungilnya yang sudah rusak parah itu ambruk.
Meski tidak ada korban jiwa, Watri yang saat kejadian tengah berada di dalam rumah mengalami luka ringan di kepala dan tubuhnya. Kepala Desa Kertasari Sukasno menuturkan, insiden itu terjadi pada pukul 19.30 WIB.
Saat itu, pemilik rumah atau korban sedang duduk sendirian di dalam ruang tengah. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh di sekitar rumah. Tanpa pikir panjang, korban langsung lari keluar. Tapi sayang, karena korban sudah lanjut usia, korban tidak bisa lari cepat. Dengan demikian, kepala korban tertimpa kayu yang jatuh dari atap rumahnya.
“Saat melihat itu, warga langsung menolong korban dan membawanya ke Puskesmas Suradadi,” kata Sukasno, saat dihubungi kemarin.
Sukasno mengemukakan, kondisi rumah korban sangat parah. Rumah yang terbuat dari kayu atau anyaman bambu itu kini sudah rata dengan tanah. Untuk sementara, korban tinggal di rumah tetangga. Sejauh ini, lanjut Sukasno, belum ada bantuan dari pihak manapun untuk korban. Rencananya, Sukasno akan meminta bantuan ke pemerintah daerah agar rumah korban dapat direnovasi.
“Rumahnya memang sudah parah sekali, jadi kalau kena angin langsung ambruk. Padahal cuma angin biasa saja,” ungkapnya.
Selain sebatangkara, lanjut dia, korrban juga tidak memiliki penghasilan tetap. Makan sehari-hari saja, korban hanya mengandalkan pemberian dari masyarakat. Jika tidak ada yang memberi, korban terpaksa harus menahan lapar.
“Suami dan anaknya sudah meninggal dunia,” ucapnya.
Sukasno menambahkan, pascaambruknya rumah korban, masyarakat langsung kerja bakti untuk merapikan puing-puing rumah tersebut. Selain masyarakat, petugas dari Koramil dan Polsek Suradadi juga ikut membantunya. Tak terkecuali, Kasi Trantib Kecamatan Suradadi Adi P. juga data ng ke lokasi untuk melakukan kerja bakti. “Seluruh warga ikut kerja bakti,” tukasnya.
Saat ditemui di kediamannya, Watri mengisahkan jika musibah yang dia alami terjadi begitu cepat dan sama sekali tidak terduga. Saat kejadian berlangsung, dia sedang berada di dalam rumah, sehingga reruntuhan kayu dan geribik melukai dirinya. Oleh warga sekitar, dia langsung dilarikan ke Puskesmas Suradadi untuk mendapatkan perawatan.
Rumah berdinding geribik yang dia tempati, selama ini menjadi tempat berteduh dari pana s dan hujan. Robohnya ‘istana kecil’ tersebut membuat dia sangat sedih, apalagi di usianya yang sudah senja dia harus berjibaku melawan kerasnya hidup. “Untuk memperbaiki rumah, saya tidak memiliki biaya,” keluhnya.
Sebagai respons atas kejadian tersebut, PMI Kabupaten Tegal pada Sabtu (14/5) siang memberikan bantuan berupa makanan, pakaian serta uang tunai untuk meringankan beban Watri. Ketua PMI Kabupaten Tegal H Iman Sisworo mengungkapkan, bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian dan atas nama kemanusiaan.
PMI selama ini berupaya untuk ikut memberikan bantuan dan meringankan beban masyarakat yang sedang terkena musibah. Salah satunya yang dialami oleh Mbah Watri yang rumahnya sekarang rata dengan tanah.
Harapannya, apa yang diberikan bisa dim anfaatkan sehingga dapat sedikit meringankan beban yang dialami. “Begitu mendapatkan informasi, tim relawan PMI Kabupaten Tegal langsung turun ke lokasi kejadian dan ikut memberikan bantuan,” ucapnya. [rt]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes