TEGALBREBES.COM (Tegal): Pelanggaran SIM di Kota Tegal, dalam Operasi Patuh Candi 2016, tercatat paling menonjol dibanding jenis pelanggaran lainnya. Hal itu membuat polisi lalu lintas (Polantas), yakni Sat Lantas Polres Tegal Kota, kini kerap menyambangi sejumlah sekolah.
Salah satu tujuannya, selain sebagai ajang silaturahim dengan para pelajar, juga menggelar sosialisasi dalam program pendidikan masyarakat (Dikmas) kesatuan itu, agar pelanggaran yang dilakukan pelajar menurun.
“Sasaran kami adalah pelajar SMA, SMK dan MA. Karena banyak pelajar sekolah ini yang tak memiliki SIM C. Tapi tetap nekat mengendarai sepeda motor saat berangkat sekolah. Pelanggaran ini yang menjadi materi sosialisasi yang digelar di sejumlah sekolah,” terang Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Aris Arianto didampingi Kanit Dikyasa Ipda Bambang Sriwidagdo.
Saat sosialisasi lalu lintas di SMA 4, Ipda Bambang Sriwidagdo mengatakan, dalam rentang empat hari pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2016 di wilayah hukumnya, pengendara sepeda motor (Pemotor) yang tak memiliki atau tak membawa SIM C jumlahnya mencapai 260 pengendara.
Biasanya mereka diketahui tak memiliki SIM itu, ketika kepergok melanggar marka, zebra cross, parkir liar atau terjaring razia kepolisian. Karena tak membawa SIM C, maka STNK yang diamankan sebagai barang bukti. Hingga kini tercatat 13 sepeda motor yang diamankan.
Dari jumlah pelanggaran SIM sebanyak itu, 119 pelanggar adalah karyawan swasta dan 23 pelajar.
AKP Aris Arianto menambahkan, selain sosialisasi di sekolah tersebut, juga menyasar ke masyarakat umum, sopir angkot, sopir bus dan kendaraan barang.
“Jadi selama operasi ini kami tak hanya menindak para pelanggar, tapi juga mengingatkan seperti mengeluarkan teguran dan menggelar sosialisasi,” tandas dia. [bsm]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes