TEGALBREBES.COM (Brebes): Gagal menjadi tukang sapu jalanan di sekitar komplek Pasar Induk Brebes, karena tidak bisa memberi uang pelicin sebesar Rp 10 juta, akhirnya Lanang (19), pelajar kelas XII SMA Negeri 3 Brebes, Jawa Tengah, direkrut oleh Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes menjadi karyawannya.
Meski Bupati Brebes menjamin kepada Lanang untuk bisa bekerja meneruskan profesi almarhum ayahnya sebagai tukang sapu jalanan, namun dia menerima pekerjaan sebagai tenaga laundry di RS Bhakti Asih Brebes.
Direktur RS Bhakti Asih Brebes, Dr. Khosiatun Azmi, mengemukakan alasan merekrut Lanang menjadi salah satu karyawannya karena merasa simpatik, dimana dia ingin mencari nafkah untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga sehari-harinya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Lanang, remaja asal Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, ingin menjadi tenaga kontrak tukang sapu menggantikan ayahnya. Namun karena diduga diminta uang sebesar Rp 10 juta oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes sebagai uang pelicin, dia gagal bekerja.
Lantaran keberatan, Lanang dengan didampingi sejumlah aktivis akhirnya mengadu kepada Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE dan akhirnya mendapat jaminan bahwa ia bisa menjadi tukang sapu tanpa diminta uang pelicin.
"Lanang nanti saya rekrut sebagai tenaga laundry di RS Bhakti Asih Brebes. Tapi harus menunggu lulus sekolah dulu hingga mendapatkan ijazah sebagai persyaratan pendaftaran," kata Direktur RS Bhakti Asih Brebes saat menyambut kedatangan Lanang di RS setempat," Sabtu 30 April 2016.
Dia menuturkan, jika Lanang nantinya sebagai tenaga loundry dinilai cukup baik, maka bisa ditempatkan di bagian lainnya sebagai jenjang karier.
"Terimakasih atas tawaran baiknya kepada saya, bu. Saya berjanji nanti akan bekerja sebagai tenaga laundry dengan baik," sahut Lanang kepada Direktur RS Bhakti Asih Brebes. [pn]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes