TEGALBREBES.COM (Brebes/Pasarbatang): Lanang (19) warga Pasarbatang RT 02 RW 2 Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes, mendatangi Kantor Bupati Brebes Idza Priyanti di jalan Jenderal Soedirman untuk mengadu nasibnya, Kamis (28/4/2016).
Lanang terpaksa mengadu kepada Bupati Idza Priyanti karena dirinya yang menjalankan tugas sebagai tukang sapu menggantikan ayahnya Tarsan yang meninggal dimintai oknum PNS untuk memberikan 10 juta rupiah bila ingin pekerjaanya berlanjut.
“Saya ke sini dalam rangka mengadu kepada Bupati, karena dirinya dimintai uang agar bisa melanjutkan pekerjaan bapaknya yang sudah meninggal sebagai tukang sapu jalanan di sekitar pasar Induk Brebes,” terang Lanang kepada beberapa awak media saat berada di Kantor Sekertariat Pemkab Brebes.
Menurut Lanang yang masih sekolah kelas 3 dan menunggu kelulusannya di SMAN 3 Brebes ini, sebelumnya sudah 2 bulan menggantikan tugas bapaknya yang sakit-sakitan penyapu jalanan di Pasar Induk Brebes.
“Ini saya lakukan agar nafkah keluarga tidak terputus,” jawabnya lagi.
Sejak bapaknya sakit hingga meninggal Lanang mencoba melanjutkan pekerjaan bapaknya, tetapi karena ada oknum PNS di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Brebes yang meminta uang pelicin sebesar 10 juta rupiah, dirinya merasa tidak mampu.
Oknum PNS tersebut bahkan menyebutkan kalau ada yang berani pasang tarif 20 juta rupiah untuk menggantikan pekerjaan bapaknya sebagai tenaga kontrak yang bayarannya sebesar kurang lebih 900 ribu rupiah itu.
“Jangankan 10 juta rupiah, buat makan saja keluarganya merasa kesusahan,” ujaranya lirih.
Menurut Lanang setelah dia menghadap oknum PNS itu malah ada penurunan uang pelicin, dari 10 juta lalu 5 juta hingga terakhir minta 2,5 juta rupiah.
“Karena tetap tidak mampu, permintaan tersebut tetap tidak bisa terpenuhi,” tandas Lanang.
Lanang yang didampingi aktifis KOMPAK Brebes Aris Maulana sempat di terima Bupati Brebes Idza Priyanti di ruangan kerjanya.
Setelah mendengar cerita Lanang, Idza berjanji untuk mengusut tuntas oknum PNS yang memintai uang pelicin tersebut.
“Saya akan menindak oknum tersebut bila ada bukti pemerasan terhadap warganya yang mau bekerja,” ucap Idza.
Sebelumnya aktifis KOMPAK Brebes Aris Maulanan mencoba menggalang dana simpatik kepada para sopir yang leawt di seputar jalan protokol jenderal Soedirman. Penggalang tersebut sebagai upaya untuk memberi uang pelicin permintaan oknum PNS tersebut.
“Penggalangan dana ini sebagai uang simpati kepeda Lanang yang selanjutnya akan diberikan kepada oknum PNS yang meminta uang pelicin tersebut,” tukas Aris. [bn]
INFOTEGALBREBES | Portal Beritane Wong Tegal lan Brebes